MENYESAL [SEQUEL LUKA]

image

VYEJUNGMIN

Lee Donghae

Han Jaekyung

Warning: typo, kata2 ambigu tolong di hiraukan saja ya, punggung saya sakit pas ngeditnya xD

 

***

 

Donghae menggeram kesal saat sambungan telponnya di putuskan secara sepihak. Ia marah pada Jaekyung yang mendadak membatalkan pertunganannya. Ia baru mengetahui sekarang, karena beberapa hari yang lalu ia pulang keapartemennya. Dan saat ia pulang kerumahnya ia mendapatkan kabar seperti itu.

 

Dengan amarah yang memuncak Donghae memukul setir mobilnya dengan keras. Berengsek sekali perempuan itu. Sebenarnya ia juga senang mendEnegar bahwa pertunangannya gagal seperti itu, tapi entah di dasar hatinya ia merasa ada sesuatu yang membuatnya kecewa.

 

Mengusap wajahnya dengan pelan, Donghae segera mengemudikan mobilnya. Menuju kearah tempat kerja Jaekyung yang biasanya. Jaekyung tadi mengatakan kalau ia berhenti bekerja disana, dan mungkin saja Jaekyung masih tak jauh dari sana, kan?

 

Setelah beberapa menit, akhirnya ia sudah sampai di depan kafe tempat bekerja Jaekyung. matanya menelusuri yang ada di dalam sana dari dalam mobilnya. Ia tidak menemukan Jaekyung dimana pun.

 

Dengan segera Donghae langsung membuka pintu mobilnya dan berjalan kearah kafe tersebut. Saat ia masuk kedalam, ia langsung di sambut oleh pelayang yang ada di samping pintu. Dengan langkah pelan, Donghae melangkah kearah salah satu kasir yang sedang tersenyum kearahnya.

 

“Ada yang ingin di pesan?” tanyanya dengan sopan.

 

“Aku hanya ingin bertanya, apa Han Jaekyung tadi kesini?” tanyanya langsung membuat kening kasir tersebut mengerut kecil.

 

“Han Jaekyung sudah berhenti dari sin—”

 

“Aku sudah tahu.” Potongnya sambil memandang sekelilingnya.

 

“Nah kalau sudah tahu kenapa masih bertanya?” ucap kasir tersebut sedikit jengah dengan ucapan Donghae tadi. Kasir tersebut menggerutu, baru kali ini ia melihat seorang pembeli yang seperti ini.

 

“Apa Jaekyung belum lama keluar dari kafe ini?” tanya Donghae lagi.

 

“Yah, kurang lebih dua hari yang lalu!” ucapnya membuat mata Donghae membesar memandang kasir tersebut. “kenapa? Bukankah kau sudah tahu kalau Jaekyung sudah keluar? Padahal dia pelayan yang terbaik disini. Tapi mau bagaimana lagi.” Lanjutnya masih terus memandang Donghae.

 

“Tapi saat aku menelponnya tadi, Jaekyung mengatakan padaku bahwa ia berhenti pagi ini.” Ucapnya pelan masih tidak percaya dengan apa yang dengar tadi.

 

“Memangnya kau siapa?” tanya kasir itu tidak sabar. Ia sudah sangat kesal dengan kelakuan yang terus saja bertanya tentang Han Jaekyung itu.

 

Mata Donghae menatap lurus kedepan, memandang kasir tersebut dengan tatapan dingin. Dan tanpa mengucapkan terima kasih atau apa Donghae langsung meninggalkan kafe tersebut. Dalam hati, Donghae terus saja mengumpat kesal pada Jaekyung.

 

Wanita itu kenapa selalu membuatnya kesal seperti ini. Kenapa dia malah membuatnya susah? Dasar sial wanita itu.

 

oOo

 

Hyuk Jae yang sedang lahap memakan bekal dari kekasihnya—Hyori—berhenti mengunyah, matanya memandang Donghae yang sedari tadi hanya memandang kosong kearah depan. Dengan tidak peduli, Hyuk Jae kembali dengan semangat memakan makanannya.

 

Tapi lama kelamaan itu membuat Hyuk Jae jengah dengan kelakuan Donghae yang diam terus. Dengan kesal Hyuk Jae langsung menyentil kening Donghae dengan keras dan itu membuat Donghae sadar dan langsung mengaduh kesakita.

 

Melihat itu membuat Hyuk Jae menyeringai pelan. Sekali-kali dirinya ingin menyiksa Donghae. bukan dirinya yang selalu di siksa oleh Donghae.

 

“Apa maumu?” tanyanya dengan mata tajam, membuat Hyuk Jae tidak sadar meneguk ludahnya susah.

 

“H-hanya menyadarkanmu yang sedang melamun saja.” Jawabnya pelan. Lalu tangannya mengambil botol air mineral di samping kotak bekalnya.

 

“Tidak dengan menyentil keningku bisa, kan?” Hyuk Jae mengangguk pelan.

 

Sebelum Donghae membuka suara lagi, ponselnya bergetar, menandakan ada yang menelpon. Dengan cepat Donghae langsung menjawabnya langsung saat mengetahui siapa yang menghubunginya itu.

 

Setelah beberapa saat berbicara lewat telpon, Donghae segera membereskan buku-buku yang berserakan di atas meja, memasukannya kedalam tasnya. Kemudian setelah selesai ia langsung bangkit dari duduknya.

 

Tanpa mengucapkan salam atau apapun, Donghae langsung pergi meninggalkan Hyuk Jae yang hanya bisa melongo menatapnya.

 

“Dasar brengsek.” Ucap Hyuk Jae pada Donghae yang kini sudah jauh. Ia kembali menikmati bekal makanan yang di masak oleh kekasihnya, melupakan kekesalan yang di buat oleh Donghae.

 

**

 

Saat ia akan menuju kearah parkiran, matanya tak pernah lepas menatap kearah semua tempat yang ia lewati. Siapa tahu saja kalau ia bisa melihat seseorang beberapa hari ini tidak pernah ia lihat.

 

Tapi setelah sampai di di parkiran dan mendapatkan Sung Mi sedang menunggunya disana, ia tidak melihat adanya Jaekyung di kampusnya. Dan tidak lupa juga ia sudah mencari seharian penuh Jaekyung di kampus saat kemarin. Tapi hasilnya nihil.

 

Kadang Donghae juga bertanya pada teman satu kelasnya Jaekyung, dan hanya di jawab gelengan. Itu semuanya membuatnya kesal.

 

Kenapa Donghae mencarinya dan tidak menghubunginya? Karena Jaekyung sangat susah untuk di hubungi. Telponnya tidak aktif, membuatnya menggeram. Dan begini jadinya, Donghae mencari Jaekyung di seluruh kampus tapi tidak menemukan tetap tidak menemukan Jaekyung.

 

Mungkin Jaekyung ada di rumahnya. Innernya berbicara, membuat Donghae tersentak. Yah, ia lupa untuk mengunjungi rumahnya. Walaupun saat terakhir kali ia menelpon Jaekyung di dekat rumahnya, Donghae tidak sempat turun dari mobilnya dan ia langsung melesat ke tempat kerja Jaekyung.

 

Mungkin ia harus mengunjungi rumah Jaekyung. tapi itu nanti, karena sekarang ia akan mengajak Sung Mi jalan-jalan. Ternyata mengajak kencan Sung Mi itu sangat gampang sekali. Kadang Donghae sering menyringai senang saat ia benar-benar bisa mendapatkan Sung Mi.

 

Donghae membukakan pintu penumpang di depan untuk Sung Mi, saat Sung Mi sudah masuk, dengan cepat Donghae berlari kecil kearah kursi mengemudinya. Dan ia langsung menacap gas segera meninggalkan area kampusnya.

 

Dalam perjalanan suasana di mobil benar-benar hening, biasanya kalau dengan Jaekyung selalu saja ada topik yang di bicarakan. Jaekyung bisa mencairkan suasana yang dingin menjadi hangat. Yah, walaupun ucapan konyol Jaekyung selalu di tanggapi dengan beberapa kata. Tapi itu tidak membuat Jaekyung berhenti bicara.

 

Atau kalau tidak Jaekyung pasti akan menyanyi dengan lagu-lagu kesukaannya. Telinganya di sumpal dengan headset dan bibirnya berucap mengikuti alunan lirik lagu yang yang di dengarnya. Donghae yang menyetirnya kadang menyerit tidak suka.

 

Tapi sekarang ini sangat berbeda. Tidak ada obrolan ataupun suara nyanyian Jaekyung.

 

Dari ekor matanya Donghae bisa melihat Sung Mi yang terus saja menunduk. Memandang wajanya yang manis dan itu berbeda dengan Jaekyung yang cantik. Rambut Sung Mi panjang sepinggang dengan warna hitam, dan walaupun rambut Jaekyung sama panjangnya dengan Sung Mi, entah warna rambut milik Jaekyung yang coklat kemerahan masih bagus di bandingkan milik Sung Mi.

 

Dan Donghae sukses merutuki dirinya sendiri karena otaknya mulai eror. Ia tidak tahu kenapa ia malah membandingkan Sung Mi dan Jaekyung. kalau di lihat lagi tentu saja Sung Mi masih lebih baik dari Jaekyung.

 

Menggeleng kepalanya pelan, ia memandang kearah depannya, menyetir mobilnya dengan fokus. Hari ini Han Jaekyung sukses membuatnya sedikit kehilangan fokus.

 

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai. Donghae langsung memberhentikan mobilnya lalu memarkirkannya. Setelah selesai, Donghae dan Sung Mi langsung turun dari mobil. Dengan rasa canggung Donghae mencoba meraih tangan Sung Mi yang sedari tadi di depan perutnya. Tapi Donghae mengurungkan niatnya, dan kini tangannya ia masukan kedalam saku celana jeansnya.

 

Donghae memutar ulang pikirannya, saat ia pergi berdua dengan Jaekyung, selalu saja Jaekyung yang berinisiatif memgang tangan Donghae. dan selama itu Donghae selalu merasa kesal dengan apa yang di lakukan oleh Jaekyung. Tapi sekarang ia merasa aneh sendiri.

 

“Kau sudah makan siang?” tanya Donghae yang akhirnya membuka suaranya. Untung saja ia orang yang jenius jadi berbasa-basi seperti ini yah lumayan.

 

“Aku sudah makan siang saat di kantin tadi dengan teman-temanku.” Balasnya yang membuat Donghae reflek memutar bola matanya bosan.

 

“Kalau begitu kau ingin kemana?” tanyanya lagi langsung menghadap kearah Sung Mi lalu ia tersenyum kecil.

 

“Itu terserah kau saja. Kan kau yang mengajakku jalan-jalan.” Jawabnya lagi kini bertambah parah. Sialan! Kalau seperti ini jadinya, tadi-tadi ia tak usah mengajak Sung Mi jalan-jalan bersamanya.

 

“Kalau begitu kita duduk disana mau?”

 

“Yah, itu terserah kau saja.” Jawabnnya ini membuatnya semakin kesal.

 

Dan percakapan kecil itu terhenti. Hening lagi. Dan itu semua membuat beberapa memori dirinya dengan Jaekyung berputar pelan di kepalanya.

 

“Ne? kau mau mengajakku jalan-jalan?” tanya Jaekyung sambil menutup bukunya. Matanya terus memandang kearah Donghae yang kini duduk di hadapannya.

 

“Hn… Eomma menanyakan hubungan kita yang akhir-akhir ini semakin merenggang.” Jawanya sambil mengambil buku yang baru saja di tutup oleh Jaekyung. lalu ia membacanya dengan seksama ‘Sejarah Perang Dingin’ Donghae hanya memutar bola mata bosan setelah ia membaca buku tersebut.

 

“Merenggang, ya? sepertinya kau yang membuatnya merenggang. Kau menghindariku, saat kita berpas-pasan di koridor ataupun di kantin.” Ucapnya membuat Donghae melengoskan wajahnya kesamping, menatap kearah pohon yang sedang menari akibat angin yang berhembus.

 

Telinganya mendengar beberapa barang di bereskan, dan Donghae sudah melihat Jaekyung yang kini sudah berdiri sambil merapihkan rambut coklat panjangnya.

 

“Sebenarnya aku tidak bisa menerima ajakanmu, karena aku harus bekerja. Tapi mau bagaimana lagi, jarang-jarangkan kau membawaku jalan-jalan seperti ini. Dan yang sering mengajakmu jalan-jalan itu aku di waktu senggang.” Ujarnya sambil menyentuh pergelangan tangan Donghae. sentuhannya membuat kedua pipinya memanas.

 

“Jadi kau mau mengajakku jalan-jalan kemana?” tanyanya yang kini mereka sudah keluar dari perpustakan di kampusnya.

 

Donghae yang kini di gandeng mesra a la Jaekyung hanya bisa menyerit kesal. Pasalnya kalau sudah begini agak susah untuk di lepaskannya nanti. itupun jika kalau ada sesuatu benda yang membuat Jaekyung tertarik pasti gandengan ini akan terlepas begitu saja.

 

Donghae terdiam sesaat. Matanya menatap kearah Jaekyung yang kini sedang tersenyum ceria. Dan Donghae baru menyadari bahwa senyuman milik Han Jaekyung begitu pas di wajahnya. Jaekyung memang tidak manis ataupun imut. Tapi Jaekyung itu cantik.

 

Dan kepala Donghae sukses menggeleng. Menghilangkan pikiraanya tadi yang mengatakan bahwa Han Jaekyung itu cantik. Tch! Masih banyak gadis yang lebih cantik dai Jaekyung.

 

Lalu Donghae menjawab pelan, “itu terserah kau saja, Kyung.”

 

Kening Jaekyung mengerut, memikirkan tempat yang akan di tujuinya, lalu bibirnya mengulas senyum, “mungkin toko buku? Atau mall?aku ingat ada beberapa yang ingin aku beli.”Donghae menganggukan kepalanya malas.

 

“Itu terserah kau saja.” Jawabnya pelan yang masih terdengar di telinga Jaekyung. tentu saja jawaban itu membuat Jaekyung kesal.

 

“Kau ini! Bukankah kau yang mengajakku jalan-jalan? Tapi ya sudahlah, kita ke toko buku saja.” Ujar Jaekyung dengan keputusan akhirnya.

 

Dan Donghae hanya bisa tertawa dalam hatinya. Ia bisa merasakan bagaimana kesalnya menjadi Jaekyung. ia baru merasakan menjadi seperti ini, biasanya ia yang ada di posisi Sung Mi yang sekarang hanya diam saja.

 

Ah, ia merasa merindukan Han Jaekyung yang tidak hadir di belakangnya akhir-akhir ini.

 

“Kulihat beberapa hari ini Jaekyung tidak ada di dekatmu.” Donghae mendongak menatap kearah Sung Mi yang kini sedang menyedot jus jeruknya. Donghae mengerjapkan matanya berkali-kali, lalu ia tersenyum kearah Sung Mi.

 

“Jaekyung sedang sibuk dengan kuliahnya.” Jawabnya bohong yang di jawab dengan anggukan bodoh milik Sung Mi.

 

“Di kelasku banyak sekali yang membicarakan Jaekyung. kadang ada yang ingin menyatakan perasannya pada Jaekyung, ada yang ingin mengajaknya kencan dan masih banyak lagi.” Mendengar itu dari Sung Mi membuat hati Donghae tercubit. Di luar sana banyak yang tergila-gila dengan Jaekyung, kenapa ia malah tidak tertarik dengan Jaekyung. dan ia juga tidak suka saat mendengar bahwa dari beberapa itu ada yang ingin mengajak Jaekyung kencan.

 

“Dan kalau tidak salah Sung Gyu yang menyukai Jaekyung pada pandangan pertama, ia memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya dan mengajaknya berkencan. Tapi sayang, Sung Gyu langsung di tolak begitu saja. Tapi Jaekyung menerimanya sebagai temannya. Kejadian ini juga sudah beberapa bulan yang lalu.”

 

Kening Donghae menyerit, oh, jadi ini beberapa bulan yang lalu selalu saja ada laki-laki yang menemani Jaekyung di perpustakan itu. Jadi namanya Sung Gyu. Saat itu Donghae sebenarnya merasa kesal dengan keakraban mereka berdua, tapi karena harga dirinya tinggi ia tidak mau menegurnya hanya dib alas dengan tidak mengubungi Jaekyung selama beberapa hari. Dan tentu saja akhirnya yang meminta maaf terlebih dulu adalah Jaekyung. walaupun Jaekyung sebenarnya tidak mempunyai salah apapun.

 

Donghae mengambil cangkir kopinya, lalu menyesapnya pelan, “lalu urusaanya denganku itu apa?” tanyanya sambil meletakan kopi tersebut keatas piring kecil yang memang sudah di sediakan.

 

“Hanya saja, yah, aku ingin memberitahumu saja. Dan aku cukup…..merasa iri dengan Jaekyung.” ucapan terakhir Sung Mi sangat pelan, tapi walaupun pelan tetap telinga Donghae mendengarnya.

 

“Kau iri dengannya?” tanyanya smabil menopang dagu. Matanya menatap lurus kearah manik mata Sung Mi.

 

“Tentu saja. Padahal Han jaekyung itu biasa-biasa saja. Kalau di bandingkan denganku itu sebenarnya Han Jaekyung tidak ada apa-apanya. Tapi entah kenapa mahasiswa di kampus menyukai Jaekyung.” jawabnya panjang lebar, membuat gerakan tangan Donghae berhenti di udara.

 

Apa yang dia bilang tadi? Iri dengan Jaekyung? yang benar saja? Jangan membuatnya tertawa. Di lihat dari penampilan tentu saja yang menang itu Sung Mi. karena Jaekyung tidak pernah memakai dress selutut untuk pergi kekampus. Tidak seperti Sung Mi yang selalu memakai dress.

 

Jaekyung hanya memakai celana jeans yang pas di tubuhnya, kaos longgar dan lapisaanya adalah kemeja. Lihat sangat berbeda sekali, kan perbandingannya dengan Sung Mi. dan di tambah dengan status keluarga, Jaekyung sudah sebatang kara, dan Sung Mi keluarganya masih lengkat.

 

Jadi Sung Mi benar-benar sangat iri dengan Jaekyung. dan kini Donghae menilai Sung Mi, memberikan nilai min untuk Sung Mi. ternyata Sung Mi lebih parah dari Jaekyung. Sung Mi boleh manis dan lemah lembut, tapi karena sifat irinya membuat Donghae kesal. Dan Jaekyung walaupun berisik dan menyebalkan, Jaekyung tidak pernah mengatakan bahwa dirinya iri pada seseorang dengan penampilan fisiknya. Hanya saja sesekali ia sering bergumam iri melihat pemandangan keluarga yang sedang berkumpul bersama.

 

Hanya itu yang sering membuatnya iri. Tidak berlebihan. Donghae langsung bernajak dari duduknya, mengajaknya untuk segera pergi dari mall yang ia tempati. Ia sudah tidak dalam mood bagus setelah mendengar semua yang di ucapkan oleh Sung Mi.

 

Melihat Donghae yang seperti itu membuat Sung Mi bertanya kenapa mendadak mengajaknya pulang. Padahal kalau di hitung-hitung lagi belum sampai tiga puluh menit di dalam mall besar itu. Dan Sung Mi hanya menghembuskan napasnya pelan.

 

***

 

Setelah mengantarkan Sung Mi kerumahnya, Donghae langsung tancap gas kerumah Jaekyung. tadi itu ia hampir saja lupa kalau ringtone ponselnya tidak berbunyi dengan alunan musik yang Jaekyung sukai.

 

Setelah sampai didepan rumah Jaekyung, Donghae langsung turun dari mobilnya. Ia merasa rumah Jaekyung seperti tak di huni oleh pemiliknya beberapa hari. Sampai di depan pintu rumahnya, Donghae dengan segera mengetuk pintunya.

 

Tapi sudah lebih dari satu menit pintu di depannya ini tidak kunjung terbuka. Ini membuatnya kesal. Tapi ia mencoba sabar. Kembali ia mengetuk pintunya. Tapi beberapa saat kemudian ia menyerah, ia membalikan tubuhnya memikirkan kemana perginya Jaekyung.

 

Dan otaknya langsung memberi petunjuk bahwa ia harus menanyakan kemana Jaekyung itu pada si pemilik rumah aslinya. Dengan tampang masam, Donghae membalikan tubuhnya, pergi kerumah si pemilik yang tidak jauh dari rumah sewa Jaekyung.

 

Setelah sampai didepan pintu rumah tersebut, Donghae langsung mengetuk pintu tersebut dan langsung terbuka menampilah wanita paruh baya yang tersenyum padanya. Donghae mau taka mu membalas senyuman tersebut.

 

“Hm…aku ingin bertanya apakah rumah yang di seberang sana sudah tidak di huni oleh seseorang?” tanyanya yang langsung membuat wanit itu tersenyum lagi.

 

“Iya, penghuni dulu baru saja pergi beberapa hari yang lalu.” Jawabnya yang membuat Donghae diam.

 

“Kalau boleh tahu namanya?” tanyanya lagi.

 

“Han Jaekyung. Padahal ia baru saja membayar uang sewa untuk tiga bulan kedepan. Tapi aku juga tidak tahu kenapa tiba-tiba dia ia mengatakan akan pergi dan saat aku memberikan uang selama tiga bulan itu tidak ia terima.” Jelasnya yang di anggukan oleh Donghae. jadi Jaekyung pergi yang semua orang tidak tahu?

 

“Apa Jaekyung mengatakan ia akan pergi kemana?” tanyanya masih penasaran.

 

“Jaekyung tidak memberitahukanku. Dia membawa koper saat itu dan terakhirnya ia memelukku dengan erat dan mengatakan padaku bahwa aku seperti ibunya. Setelah itu ia pergi.” Donghae mnenundukan kepalanya mendengar semua yang di katakana oleh wanita paruh baya di depannya itu.

 

Dengan pelan Donghae mendongakan wajahnya, memberikan senyuman tipis, “kalau begitu terima kasih untuk informasinya.” Ucapnya sambil membungkukan badannya.

 

Ia membalikan tubuhnya dan baru saja beberapa langkah ia langsung di hentikan oleh pertanyaan wanita paruh baya itu, dan Donghae menjawab bahwa ia adalah tunangan Jaekyung. dalam hati Donghae hanya bisa tertawa saat jawaban itu terlintas di bibirnya.

 

Kepalanya ia senderkan di jok mobilnya, tangannya mengusap pelan wajahnya yang sepertinya sudah sangat kusut. Ia bingung kalaupun Jaekyung memutuskan pertunangan mereka yang belum di gelar itu seharunya ia senang bukan? Tapi kenapa kini ia malah sebaliknya?

 

Ia tidak tahu sejak kapan merasakan perasaan ini. Mungkin saat ibunya memberitahukannya itu dan ia baru menyadarinya. Dengan pelan Donghae membuka matanya, menatap kearah depan dengan datar. Mungkin ia bisa mencari Jaekyung keesokan harinya.

 

Mungkin Jaekyung pergi menuju kerabatnya? Tapi itu tidak mungkin. Yang Donghae tahu adalah Jaekyung sudah tidak mempunyai kerabat siapapun disini. Jaekyung sebatang karang. Dan mengetahui itu semua membuat Donghae langsung berteriak frustasi, karena kenyataannya bahwa Jaekyung pergi dari sini. Meninggalkannya.

 

Dan pertanyaannya adalah kemana Jaekyung pergi dan kenapa ia pergi padahal Jaekyung itu sangat mencintainya, kan?

 

***

 

Keesokan harinya Donghae keluar dengan mata memerah karena kurang tidur, karena ia memikirkan Jaekyung. semalaman ia sudah menelpon Jaekyung dan panggilannya itu tidak tersambung, hanya suara operator yang selalu ia dapatkan.

 

Dengan langkah yang sangat malas, Donghae menuju kearah kantin untuk membeli minuman agar ia merasa segar hari ini. Tapi saat ia berjalan menuju kantin ia sedikit mendengar obrolan orang-orang yang sedang berlalu lalang atau sedang ada di koridor bersama teman-teman mereka.

 

Dan obrolan mereka itu adalah tentang Han Jaekyung yang keluar dari kampus. Donghae yang mendengarnya tentu saja hanya bisa berhenti dan berdiam diri mendengarkan apa yang mereka obrolkan.

 

Banyak sekali yang mengira-ira bahwa ada masalah yang sangat serius yang di alami oleh Jaekyung sampai melakukan berhenti kuliah seperti ini. Tapi yang Donghae tahu, sebesar apapun masalahnya, Han Jaekyung pasti bisa menyelesaikannya.

 

Tapi yang ini sangat berbeda. Dan membuatnya bingung.

 

“Lee Donghae, kau tahu? Betapa di sayangkan kalau Han Jaekyung yang mempunyai banyak prestasi berhenti kuliah begitu saja.” Donghae menoleh kesamping mendapatkan Hyuk Jae yang sedang meminum susu stroberinya. Mata Hyuk Jae itu melirik sekilas kearah Donghae dan setelah itu ia berjalan mengajak Donghae untuk kekantin.

 

“Aku tidak tahu.” Jawab Donghae yang membuat Hyuk Jae terpaksa melirik kembali pada Donghae.

 

“Selama ini yang paling dekat dengan Jaekyung, kan, kau. Masa tidak tahu apa yang menjadi alasan berhentinya dia?” ucapnya lagi sambil duduk di bangku kantin yang sudah agak ramai.

 

“Jaekyung sudah tidak ada lagi disini.” Mendengar itu, Hyuk Jae segera menatap Donghae dengan pandangan bertanya. Ia bingung.

 

“Maksudnya?” tanyanya yang di balas hembusan napas Donghae lelah.

 

“Dia sudah pergi entah dimana, aku tidak tahu. Dia berhenti bekerja, rumahnya sudah kosong. Yang aku asumsikan bahwa Han Jaekyung pergi, meninggalkanku disini.” Ucapnya dengan nada yang pelan, membuat Hyuk Jae sedikit menyeringai pelan. Donghae hanya bisa menundukan kepalanya saja.

 

“Sepertinya ucapanku di klub sastra denganmu beberapa hari yang lalu itu menjadi kenyataan, bukan?” ucapnya sambil meminum susu stroberinya yang kedua. “aku belum memberitahukanmu, ya? saat itu Hyori yang baru entah dari mana, Hyori melihat Jaekyung yang sedang berdiri didepan pintu klub sastra, Hyori juga melihat wajah Jaekyung memerah, matanya memerah, dan sekilas Hyori juga bisa melihat air matanya keluar. Kemungkinan besar bahwa Jaekyung mendengar semua semua yang kita obrolkan waktu itu.” Ujar Hyuk Jae yang membuat Donghae hanya bisa diam. Jadi, Jaekyung pergi karena dirinya? Tapi mana mungkin, walaupun ia sering menyakitinya tapi tetap saja Jaekyung akan kembali padany—

 

“Tidak, Lee Donghae. mana mungkin Jaekyung akan kembali padamu. Kau tidak ingat dengan ucapanmu yang menyakitkan itu? er—waktu itu kau memang banyak sekali mengatakan kata yang sangat menyakitkan untuk didengar oleh Jaekyung. tapi kalau di pikir lagi yang paling sangat menyakitkan itu seperti ini “Tidak. Ya, kalau dia pergi meninggalkanku, aku tidak perduli dengannya!” benar bukan?” mendengar itu Donghae hanya bisa diam saja. Benar semua yang di katakana oleh Hyuk Jae itu semuanya benar.

 

“Jadi ucapanku waktu itu jadi benar juga, ya. sekarang tidak ada Han jaekyung yang menjadi ekormu. Layaknya cicak yang memutuskan ekornya untuk perlindungan dirinya, tapi di kasus ini beda lagi, dia memutuskannya dari bagian tubuhmu agar ia juga bisa melindungi dirinya sendir—”

 

“Cukup Hyuk Jae, kau terlalu banyak bicara sekarang.” Donghae langsung beranjak dari duduknya, dan berjalan menjauhi Hyuk Jae yang kini malah dengan santainya meminum susu stroberinya.

 

“Kau keterlaluan, Hyuk.” Hyuk Jae menoleh kebelakang dan mendapatkan kekasihnya yang sedang mendengus karena mendengar obrolan antara kekasihnya dan Donghae.

 

“Aku hanya menyadarkannya saja. Tapi kau benarkan melihat Jaekyung didepan pintu klub sastra?” mendengar pertanyaan itu Hyori langsung menepuk kepala Hyuk Jae pelan.

 

“Tentu saja bodoh. Untuk apa aku berbohong?”

 

“Baiklah-baiklah, mari kita makan dan melupakan sejenak urusan Donghae yang ia buat sendiri.”

 

 

***

 

Donghae menatap pohon maple yang ada di hadapannya. Pohon ini adalah dimana saat Jaekyung memintanya sebagai kekasihnya. Dan pohon ini banyak sekali kenang-kenangan yang di buat oleh Jaekyung.

 

Tentu saja oleh Jaekyung sendiri, karena ia selalu menolak kalau Jaekyung memintanya untuk menemaninya disini. Tapi kadang-kadang ia juga menemaninya juga. Walaupun selalu menolak, Donghae tak jarang memandangnya dari jauh, kadang ia melihat wanita itu di temani oleh beberapa senior laki-laki mereka, kadang satu angkata. Dan itu pula Donghae kadang merasa sedikit cemburu melihat bagaimana Jaekyung menanggapi mereka semua. Kadang itu juga membuatnya iri, kenapa mereka bisa dan ia tidak bisa?

 

Dan sekarang ia merasa menyesal karena ia sudah menyia-nyiakan apa yang sudah di berikan oleh Jaekyung padanya. Kalau begini jadinya ia tidak akan pernah melakukannya. Donghae mengambil ponselnya yang ada di dalam saku celananya, setelah membuka kunci dan mencari galeri serta foto, Donghae langsung memandang foto tersebut dengan hati yang tiba-tiba saja merasa ngilu.

 

Entah karena apa. Mungkin karena foto yang sedang ia lihat. Yah, foto dirinya dan Jaekyung yang sedang duduk di bawah pohon ini saat sedang musim gugur. Foto yang di ambilkan oleh Hyuk Jae tentunya dengan paksaan Jaekyung. foto itu menampilkan Jaekyung yang sedang memeluk lengannya, kepalanya menyender di bahu Donghae dan senyuman yang amat cantik. Dan berbeda dengan Donghae yang hanya memasang wajah datarnya, tidak ada ekspresi lain selain itu. benar-benar berbeda dengan Jaekyung.

 

Dengan pelan Donghae menghembuskan napasnya, lalu ia berjalan lebih dekat kearah pohon maple tersebut. Tangannya meraba batang pohon tersebut dengan pelan, dan rabaannya berhenti ketika ia melihat ada tulisan kecil di batang tersebut.

 

Lambat-lambat ia membacanya dan itu adalah namanya dan Jaekyung yang di lingkari. Ternyata Jaekyung itu sangat mencintai dirinya sekali. Kini otaknya memutar ulang semua yang sudah di lakukan oleh Jaekyung padanya. Dan itu semua membuatnya semakin sedih karena kini sudah tidak ada lagi yang akan seperti Jaekyung.

 

Donghae merosot dengan tiba-tiba, ia merasa sangat menyesal dengan apa yang sudah ia lakukannya. Dan untuk mencari Han Jaekyung ada di mana itu pastinya akan sangat susah.

 

Dan itu Donghae selamanya tidak akan bertemu lagi dengan Han Jaekyung.

 

Tanpa di sadari oleh dirinya sendiri air matanya mengalir begitu saja dari kedua mata hitamnya.

.

.

.

 

owari

 

 

.

.

.

o—oke, sudah sampai ini saja ya? wkwkwkw apa masih gantung lagi?

47 thoughts on “MENYESAL [SEQUEL LUKA]

  1. Mas Donghae yg gantengggg
    Penyesalan itu selalu datang terakhir
    Rasakan kau d tgal ama jaekyung hahahaha

    Ehhhh tpi kadian juga hae
    Y srmiga ntar hae akhircy tau klo jaekyung k jepang dan hae nyusul kesana yuhuiiiii

    Need squel (again) hahaha

  2. waaaaah si abang kena hukum karma,,,,
    kg udahan,,,???kan belum ktm,,,
    chapter.na jadi adakan,,,???

    aih itu si sungmi ngeselin,,,
    maksud.na apa coba pake ngomong,,,
    ::“Tentu saja. Padahal Han jaekyung
    itu biasa-biasa saja. Kalau di
    bandingkan denganku itu sebenarnya
    Han Jaekyung tidak ada apa-apanya.
    Tapi entah kenapa mahasiswa di
    kampus menyukai Jaekyung.”::

  3. nah kn mnyesal..
    masih ngantung thor..
    teaa bget thor mmbuat dongek galon kayak gitu..
    pertemukan mereka thor.. plissssssss

  4. Huaaa author jjang!!! Kereeennnnn nih.. nyesek bgt. Dan rasain itu hae! Tp msih gantung nih… lanjutan hubungan mrka gmna ? Sequel lg ya torrr

  5. ini masih sangat amat menggantung. Donghae blm ketauan nyeselnya, blm ada balesan chingu. Mau yg lebih greget :3 hehe. Fate love kpn lanjutnya? Ditunggu, fighting 🙂

  6. tuh kan si abang hae, apa gw bilang psti nyesel kan sekarang
    udah punya tunangan cakep n baik masih aja disia2in

    penyesalan emg slalu datang terlambat 😦

    thor, dibikin series aja gimna critanya bgus nih hehehe

  7. Annyeong…aku reader baru salam kenal , sebenarnya aku udh baca dari cerita sebelum soalnya baru baca tdi dan ngeliat ada sequelnya aku baru komen sekarang. Ini Cerita nya masih gantung thor(?) Aku berharap mereka kembali lg, tp bikin jaekyung penampilannya berubah thor,yang dulunya cma pke kaos sama jeans sekarang pakai mini dress thor. mian kepenjangan thor komennya,hehe 😀

  8. Semua salah donghae-_-donghae jahaaatttt T^T salah jaekyung apaaaa *tiba-tiba jadi sinetron* wkwk
    Aku mau mereka bersatu atau seenggaknya jaekyung menemukan yang lebih baik gitu wkwk

  9. Selamat menyesal, Lee Dong Hae. Nikmatilah hari-harimu. Wkwkwkwk… Sequel sangat dibutuhkan. Kekeke..

  10. Waahh alhirnya donghae kena batunya. . . Suka ni sm ff dng alur yg seperti ini. . Setuju kalau ada sequelnya beberapa tahun kemudian. . Pngn lht hae yg ngejar2 jaekyung. . . Dn jaekyung uda berubah. . . Walaupn htnya msh cinta sm jaekyung. . . Smoga aja penulisnya mau bkn sequel lagi

  11. aaaa, gantung.
    sequel lg please,
    pngen bgtz liat donghae yg brusaha dpetin jaekyung, tp jaekyung x susah buat d dapein kmbali,
    please, sequel ya, jebbaaallll

  12. Keren.
    feel nya dapat banget, gw yg baca ikut ngerasa nyesak.

    Semoga ada sequel nya. Entah Oneshot atau chapter2, yg penting ending nya jgn ngegantung.

    semangat ya.

  13. Donghae bodoh !! Donghae bodoh !! Bahkan kelewatan idiot !!
    Kenapa coba ngomong kek gitu -3-
    Sekarang di tinggal sama Jekyung baru nyesel !!

    Thor,, lajut lagi !!!!
    Gantung ini mah ;-;
    Panjangin lagi elah

  14. Squel lagi thor…kan pengen tau juga kehidupan jaekyung di jepang…kalo bisa mereka di pertemukan kembali..entah jeakyung yang kembali ke korea atw hae yang nyusul ke jepang..ayolahh squel lagi ya hehehe keep fighting…

  15. naaah kan…
    dimana2 nyesel itu dtgnya belakangan..
    skg tau sendiri rasanya kl ditinggal kyk gitu..
    emg, org baru ngerasa kehilangan setelah bener2 ditinggalkan..
    dan ini masih ngegantung..
    kkkkk~,
    ga ada gitu lanjutannya yg mereka ketemu setelah beberapa tahun mereka pisah..??
    walaupun donghae jahat diawalnya, terkesan cuek, tp kl kyk gini kasian dianya juga..
    jaekyung yakin bahagia tanpa donghae..??
    ayo, ayo, ayoooo, sequelnya lagi.. xD

  16. ngahahaha,,*ketawa evil*
    lee dong hae rasakanlah rasa penyesalan itu,,, haah ska ma ni part seru bnget,, ^_^
    tpi saeng msih ada sekuelnya khan? pngen liat dong hae oppa yng ngemis cinta ma jae kyung eonni,,, geuraso d tunggu sekuelnya ya,,, ^_^

  17. nggantung sih engga begitu thor,,
    cuman belum puas ajah bacanya,,
    tau rasakan si dongek,,
    yah begitulah cewe klo udah cinta, bakalan menjaga dan melindungi seseorang yg sangat d cintai itu, yah meskipun hatinya sakit, tp mulutnya bakalan bilang “aku engga apa2” yaah malah curhat
    ok ok thor sequel lg dong^^

  18. ya need sequel.. sequel lg ya.. bner2 ga bsa puas klu bca ff mu saengie~~..

    tuh, rasakn kau bang ikan.. kena batunya juga!!.. enjoy with your regret!.. *evil smirk.. wkwk~

    tapi, kasihn juga siih.. prtemuka lg dong hae-kyung ny tapi udh bbrpa thun kemudian dn kyung udh punya anak dr hae (hae ga pernah tau kyung hamil anaknya) krn dlu kn mrk ngelakuin “itu”..
    trs, pas hae-kyung ktemunya tnpa d sengaja kyung itu udah nikah ma kyu yg mau nerima kyung apa adanya.
    trs nnti hae minta balikan lg. tapi pas liat cincin pernikahan kyung dn anak ny.. hae shock! tapi dia bertekad utk slalu melindungi n mencintai kyung sbg penebus dosa dlu (dsini hae blm tahu anak kecil yg brsma kyung itu anakny).
    trs, hae dbikin shock juga sma suami kyung yg ternyata sahabat lamany dia waktu SMA yg menghilang a.k.a kyuhyun (pdhal sbenarnya kyu lg berobat utk nyembuhin pnyakit leukimia yg ga bsa d smebuhin).
    trs, krn ga bsa menahan persaan trsembunyi yg udh dpendam bbrp tahun sama hae, jdi nya hae sring brtamu kerumah kyuhyun (pdhal ini cuma alasan agar hae bisa dkat ma kyung lg) nah , shilvy msukin deh sifat bad boy donghae dsini..
    trs, nnti pnyakit kyu kambuh dn ga bisa dtolong lg, dia minta ma hae utk menjaga kyung n anaknya (hae msih blum tahu y dia punya anak) nnti deh shilvy terakhir ksh tahunya.. hehe..
    gmna shilvy .. mending buat sequel lg y.. klu mau lrik cerita abal2 aku jga mksh.. ehhe
    mian, buat penuhin blog mu.. ^^v

  19. Keren min feel nya dapat bacanya benar2 bikin air mata jatuh
    Bagus min biar sadar donghae siapa wanita yg sangat mencintai nya
    Bikin donghae lebih menyesal lagi min yg telah menyakiti jae kyung
    Ditunggu next part nya 😉

  20. haayyyy kasian banget bang Hae di tinggal :p
    penyesalan slalu datang di akhir kl di awal nama nya pendaftaran kan Bang , jahahaha
    boleh lah kl ada sequel lg juga kl gg ada juga gpp , ini uda oke (y)

Tinggalkan komentar