Donghae Side: PERVERTING -8-

43

a.n: hai, bertemu lagi dengan ff yang ini. Firstly big thanks for my unnie, Riri Chan yang masih setia nunggu ff ini dan buat big reader aku yang juga setia nunggu ff ini. Sedikit aku baca ulang dan sedikit stucknya juga ilang, dan akhirnya aku bisa lanjut publish fict ini. Padahal ini ff udah aku buat beberapa bulan yang lalu, tapi karena ide ilang kemana jadi aku vakum dulu bentar. Sampai sekarang akhirnya bisa publish wkwkwkw ah, iya, tinggal dua chapter yang artinya nyampe chap 10, ff ini selesai. Dan aku tinggal lanjut ff yang kayak Bartender, If This Was a Movie buat lanjut.
Ya sudah kalau begitu, selamat membaca :*
Eh, iya kalo ada typo atau apa maaf ya. sekali lagi maaf :*

***

By Vyejungmin

Music: Love Dust by Cho Kyuhyun of Super Junior

***

DONGHAE’S POV

Ku usap mataku yang terkena cahaya matahari yang masuk kedalam retina mataku. Sudah siang? Sepertinya memang sudah siang, kupaksakan mataku agar terbuka sempurna dan akhirnya bisa terbuka. Ku lihat disekelilingku, ruangan ini tak asing bagiku dan aku langsung menepuk keningku keras, kenapa aku bodoh sekali? Ini kan kamarku sendiri kenapa aku bisa melupkannya. Sepertinya aku sudah mulai bodoh.

Dengan segera aku beranjak dari tidurku, duduk menyender punggung kasurku. Kepalaku sedikit pening, tubuhku juga sedikit sakit, ku tolehkan kesamping kasurku, memandang kearah nakas yang ada disam[ing kasurku berharap ada gelas yang berisikan air putih dan, yeah ternyata ada, dengan sigap aku langsung meminumnya sampai habis. Aku seperti orang yang tak minum beberapa hari saja sampai-sampai gelas besar dengan berisikan air penuh sampai habis aku minum.

Aku menoleh kearah samping saat mendengar pintu terbuka dan munculah Ibuku yang sedang membawa nampan yang berisikan baskom, aku mengerutkan keningku, kenapa Ibu membawa baskon yang kurasa berisikan air hangat atau air dingin.

“Eomma! Selamat pagi,” ucapku pelan sambil tersenyum kearahnya.

Ia masih terbengong menatap kearahku, ada apa dengannya sampai-sampai ia memandangku dengan tatapan seperti itu? Aku memiringkan kepalaku untuk melihat lebih jelas lagi ekspresi Ibuku yang masih setia berdiam diri disana.

“Wae?”

“Donghae-ah! kau sudah sadar? Huh?”
Baca lebih lanjut

FF DRABLE [HAEKYUNG] SEXY DANCER and ANIME

4

Vyejungmin

Cast: Han Jaekyung, Lee Donghae

“Donghae-ah!!!!” ucap Jaekyung saat matanya metapa pandangan didepan matanya.

Kemudian Jaekyung menghela nafaa berat. Tubuhnya ia balikan, meninggalkan tempatnya berdiri tadi.

Tangannya membenarkan letak topinya. Kepalanya menoleh kembali kebelakang melihat Donghae yang masih menari dengan si seksi dancer tersebut.

Dalam hatinya, Jaekyung tidak perduli. Siapa dia? Lagi pula Jaekyung malas mempermasalahkan masalah sepele seperti ini.

Tapi dalam hatinya yang paling terdalam, Jaekyung merasakan kecemburuan melihat Donghae yang seperti itu.

“Hanya sebuah pekerjaan!” Ucapnya pelan. Kemudian pergi meninggalkan lokasi tempat konser tersebut.

***

Donghae menghempaskan ponselnya keatas sofa empuk yang ada di depannya, membuat Kyuhyun yang sedang di kipasi oleh Zhanghyun sedikit tersentak kaget.

“Kau tahu apa masalah orang di depanku?” Tanya Kyuhyun pelan pada Zhanghyun.

“Sepertinya Jaekyung Onnie tidak datang hari ini.” jawab Zhanghyun.

“Tapi tadi Oppa melihat Jaekyung ada untuk melihat konser kami.” Ucap Kyuhyun lagi.

“Hmmm.. Aku tidak tahu dan tidak mengeri dengan hubungan mereka. Mereka cukup rumit. Apalagi Jaekyung sedang ada di jepang. Kau tahu, Jaekyung terlalu maniak. Kau tahu maksudku?” Zhanghyun menganggukan kepalanya, mengerti dengan ucapan Kyuhyun.

“Sepertinya akan ada orang yang akan cemburu dengan hal yang berjenis imajinasi.” balas Zhanghyun dengan mata yang sangat intens memandang Donghae yang sedang menggeram kesal.

***

“Mungkin saja Jaekyung ada di toko yang berhubungan dengan kesukaanya. Kau yang notabennya kekasihnya pasti tahu kesukaanya kan?” ucap Heechul yang ada di hadapan Donghae, “lagi pula Jaekyung bukan anak kecil lagi kan? Dia sudah dewasa, seumuran juga kan dengan Henry?” ucapnya lagi dengan tangan yang dengan lincah memainkan ponselnya.

“Hubungi saja, Hyung.” ucap Kyuhyun sambil memberikan ponselnya lagi yang tadi di lemparkan begitu saja kearah sofa.

“Aku sudah menghubunginya, tapi nomor dia di luar jangkauan, Kyu!!!”

“Kalau begitu, kenapa tidak menuruti apa yang di ucapkan oleh Heechul Hyung saja? Siapa tahu saja adakan?”

***

Donghae membenarkan letak topi yang di pakainnya. Jam sudah menunjukan pukul setengah dua belas malam, dan tempat yang di datangi oleh Donghae masih terlihat ramai.

Dalam hatinya, Donghae berdoa agar ia tidak di ketahui oleh orang-orang disini. Ia tidak bisa memikirkan bagainana nasibnya nanti.

Dengan pelan, tangannya menepuk keningnya. Kena bodoh sekali, ia tidak tahu apa yang di pakai oleh Jaekyung malam ini.

Sial, seharusnya aku menemuinya terlebih dahulu saja tadi itu. Rutuk Dongjae dalam hati.

Donghae merengut kesal, Jaekyung pasti sedang menikmati apa yang menjadi kesukaanya. Apalagi untuk beberapa hari ini Jaekyung menetap di Jepang. Duh, Donghae tidak bisa membayangkan bagaimana nanti ia di duakan oleh beberapa yang mustahil.

Donghae menyerah, tidak bisa menemukan Jaekyung. Mungkin saja Jaekyung sudah ada didalam hotel dan tidur. Yah lebih baik ia juga kembali kedalam kamar hotelnya.

***

Donghae mengerutkan keningnya saat telinganya mendengar suara isakan yang terdengar di luar tengah.

Dengan cepat Donghae berjalan, dan akhirnya ia menemukan Jaekyung yang sedang memandang layar laptopnya dengan sangat fokus.

Lagi-lagi itu yang di lihatnya. Tapi Donghae bersykur bahwa Jaekyung ada dekat di jarak pandangnya.

“Hai.” Sapa Donghae yang tidak di respon oleh Jaekyung.

Donghae berjalan dengan mata yang fokus kearah layar laptop Jaekyung. Otaknya dengan sangat cepat membuatkan sebuah ide, jika tidak ingin di cueki seperti ini, mungkin menghapus semua yang ada di laptop Jaekyung benar-benar akan sangat menyenangkan. Tapi Donghae tidak bisa membayangkan Jaekyung yang pasti akan menyeramkan.

Dengan cepat Donghae menghempaskan tubuhnya di samping Jaekyung, tangannya memeluk pinggang Jaekyung.

“Kau mengacuhkanku lagi hanya karena itu.” ucap Donghae membenamkan wajahnya di lengan Jaekyung.

“Lepaskan.” ucap Jaekyung sambil memaksa Donghae agar melepaskan pelukannya.

“Apa serunya anime ini? Kau mengacuhkanku hampir dua bulan. Lihat cuma hanya ada perang-perangan saja, dan ini hanya untuk anak kecil.” ucap Donghae yang membuat Jaekyung merengut masam.

“Ini sudah tidak bisa di bilang untuk anak kecil lagi Donghae-ah!!! Ini sudah berganti untuk anak-anak yang berumuran 15-sampai selebihnya.”

“Terserah kau saja. Kau kemana saja selama kami semua bernyanyi dan beraksi di panggung?” tanya Donghae pada Jaekyung yang sedang menutup laptopnya.

“Aku malas.” ucpanya cuek.

“Ini pekerjaan, Jaekyung-ah. Aku tidak bisa menolaknya.”

“Yah, aku sudah mendengarnya beberapa kali dari mulutmu. ” Balas Jaekyung sambil beranjak dari duduknya yang membuat Donghae mengikuti Jaekyung.

“Kau mau kemana?” tanya Donghae yang melihat Jaekyung pergi kearah kasurnya.

“Aku tidur, tentu saja. Apa yang di lalukan jika orang yang menuju kearah kasur?”

“Mungkin saja melakukan?” Jaekyung melemparkan komik yang ada di tangannya dan suksek mengenai kepala Donghae.

“Aish!!! Sakit sekali.”

“Itu cocok untukmu!” ucap kesal Jaekyung yang langsung menutup rubuhnya dengan selimut.

Donghae mengikuti Jaekyung yang sudah berbaring, tangannya langsung melingkar di pinggang Jaekyung.

“Itu hanya sebuah skrip yang harus kami lakukan di atas panggung. Kau tahu kan kalau orang yang aku cintai itu hanya kamu. Bukan orang lain. Tenang saja, aku tidak akan beralin ke yang lainnya.” ucap Donghae panjang lebar yang tidak mendapatkab respon dari Jaekyung.

Donghae langsung bangun dari rebahannya, menyingkap selimut yang menutupi seluruh tubuh Jaekyung, dan Donghae tersenyum melihat istrinya yang sudah terlelap itu.

Selama wanita yang sedanh tertidur lelap ini di sampingnya, Donghae tidak akan berpaling kesiapapun. Cintanya hanya untuk Jaekyung.

“Hmmm… Uchiha Itachi, Kaitou Kuraba Aishite ❤ " Dan Donghae hanya bisa meringis mendengar gumaman sang istri yang menggumamkan tokoh anime kesukaanya saat ini.

Love Like This [ONESHOT] KyuZhang Couple

4

AUTHOR: VYEJUNGMIN

CAST: Cho Kyuhyun, Lee Zhanghyun

 

Bahasanya falid banget. Entah, aku ngga fokus n kurang paham sama bahasa Indonesia yang baku. Maaf ketidak jelasan fict ini.

Di Khususkan untuk sang Adik DunMay; Zhang Putri. Lope mbak buat Kyuhyun. mbak agak frustasi pas di bagian ending, otak mbak lagi blank. Kejar deadlen karena hari rebo mbak publish fictnya. Banyak typo ngga papa yah, karena suami mbak Mr. Typo. Lee Donghae ILUSM.. NGERTI YA BANG SINGKATANNYA.

 

SELAMAT MENCIUM KYUHYUN(?)

 

***

 

AMAZING GRACE by JOHN NEWTON (p.s ini lagu ngga nyambung sama isi fanfictnya. Eh, ada yg tau ngga ini lagu? Coba aja ya, searching; Reiko Detective Conan Amazing Grace MP3 wkwkwkw intinya promosi. Lagunya enak lalalalala)

 

Zhanghyun memandang kearah depan, lebih tepatnya kearah laki-laki yang sedang bermain bola tangkap bersama teman-temannya. Bibir Zhanghyun mengulas senyum kebahagiaan, tentu saja ia bahagia karena laki-laki itu orang di sukainya.

Tangannya dengan cekatan mengambil ponsel yang ada di dalam tasnya, dengan segera tangannya menyentuh layar ponselnya untuk memotret laki-laki itu. Hari ini laki-laki itu begitu tampan menurut Zhanghyun, tidak-tidak setiap harinya juga laki-laki itu selalu tampan di matanya.

Laki-laki itu memakai jins hitam dan T-shirt dengan warna hitam yang membuat kulitnya yang sangat putih kini bersinar dimatanya. Rambutnya yang agak berantakan karena angin meniupnya dan beberapa tetes keringat yang ada di keningnya. Itu sungguh sangat tampan sekali dan sangat seksi.

Kegiatan seperti ini menjadi kegiatan yang sangat rutin di lakukannya. Membuntutinya kemana laki-laki itu pergi. Tidak juga sih, kadang-kadang Zhanghyun membuntuti laki-laki itu pergi. Sebenarnya Zhanghyun sangat sadar sekali kegiatan seperti ini adalah hal yang sangat tidak ada manfaatnya sama sekali.

Dengan pelan Zhnaghyun menghembuskan napasnya. Dirinya merasa lelah melakukan kegiatan seperti ini, tapi ia selalu ingat bagaimana usaha kakak laki-lakinya yang melakukan kegiatan seperti ini agar mendapatkan perhatian dan cinta dari wanita yang menjerat hatinya. Dan hasilnya sangat manis sekali, dan wanita itu menjadi isitrinya.

Tapi kalau di pikir-pikir lagi itu wajar untuk kakaknya, tapi untuk dirinya? Astaga! Masa perempuan mengejar laki-laki? itukan tidak etis sekali. Tapi ini demi cinta, apapun ia lakukan untuk mendapatkan cintanya.

Ponselnya ia masukan kembali kedalam tasanya. Hari ini sudah cukup untuk melihatnya dan memotretnya. Sekarang sudah waktunya untuk pulang. Karena ini sudah hampir jam lima sore, Zhanghyun pastikan kakak iparnya mencarinya, karena biasanya Zhanghyun pulang paling lambat jam setengah empat sore.

***

Setelah menutup pintu rumahnya, tangannya melepaskan sepatunya dan menggantinya dengan sandal rumah. Hari ini begitu lelah sekali, dan Zhanghyun ingin sekali langsung masuk kedalam kamarnya dan tidur. Pasti nyaman sekali bukan kalau sudah bertemu dengan bantal dan lain-lainnya? Yah, sepertinya itu bukan ide yang buruk sama sekali.

“Zhanghyun-ah, kau sudah pulang?” Zhanghyun mendengar suara kakak iparnya dari dalam kamar mandi. Zhanghyun merasa heran padahal saat ia membuka atau menutup pintu rumah tidak terlalu keras, tapi kenapa telinga kakak iparnya sangat awas sekali.

“Hmm.. ne, aku sudah ada di rumah.” Jawabnya balas berteriak.

Kepala Zhanghyun menoleh kekiri saat mendengar pintu kamar mandi terbuka menampilkan kakak iparnya yang baru keluar dari dalam kamar mandi. Zhanghyun memndang  kakak iparnya yang sedang merapikan rambutnya untuk ia kuncir, pandangan matanya ia alihkan kearah perut sang kakak, dan bibirnya langsung mengulas sebuah senyuman. Sebentar lagi ia akan mendapatkan calon ponakannya.

“Kapan dia akan lahir?” tanya Zhanghyun samba melangkah kearah kakak iparnya.

“Ini?” tunjuknya pada perutnya yang membuncit, “sepertinya dua minggu lagi.” Jawabnya sambil mengelus dan berjalan bersama Zhanghyun kearah ruang santai.

“Sepertinya Oppa akan sangat senang sekali nantinya.” Ucapnya sambil terkikik membayangi senyum konyol kakaknya saat melihat anaknya yang akan lahir nanti.

“Tentu saja, dia pasti akan bicara terus menerus seperti pertama aku memberitahukannya bahwa hamil.”

“Oppa hebat sekali bisa mendapatkan Onnie, selain cantik Onnie juga bisa merubah sikap Donghae Oppa yang menyebalkan itu dan tak menurut semua omongan Appa dan Eomma.” Zhanghyun mengambil remot tv yang ada di depannya lalu menekan tombol power yang langsung membuat tv itu hidup.

“Onnie juga sebenarnya sudah lama menyukai Oppamu. Yang ini jangan kau kasih tahukan kepada Oppamu, dia pasti akan mengejekku terus menerus.” Zhanghyun menoleh kearah kakak iparnya. Ini adalah fakta yang sangat mengejutkan. Selama pernikahan Oppanya hampir satu tahun, kakak iparnya ini tidak pernah mengungkapkan perasannya seblak-blakan seperti ini.
Baca lebih lanjut

TWOSHOT : “THE BADMAN” 1/2

6

Author             : Zhang Putri

Title                 : THE BADMAN

Genre              : Romance, sad, angst

Rated              : Teen

Main Cast        : Lee Donghae, Han Jaekyung (OC), Moon Jong Up

Disclaimer       : FF ini saya buat untuk mbak Silvi. Yah… berhubung si nemo belang a.k.a Donghae baru saja ultah, bisalah ini sebagai kado ultahnya juga. Jika ada kesalahan dalam FF ini, maafin ya?

Music              : B.A.P_BADMAN

LINK: http://zhangkyukyumemories.wordpress.com/2013/10/21/twoshot-the-badman-12/

 

^_^Happy Reading^_^

Jika matahari adalah sebuah kebahagiaan

Dan hujan adalah sebuah cobaan

Maka kita membutuhkan keduanya untuk menciptakan pelangi yang berwarna

Gadis bermata coklat ini mendongak ke atas langit. Menatap setiap tetesan hujan yang serentak turun ke atas permukaan bumi. Memberikan kesan basah pada tanah yang ditapakinya. Air mata gadis ini luruh seiring hujan yang turun semakin deras. Seolah hujan itu turut bersimpati pada kisah hati gadis ini.

Menggelikan!

Han Jaekyung, gadis berusia tujuh belas tahun itu kini duduk di bangkunya. Menatap ke arah luar jendela yang tepat berada di sebelahnya. Benar, gadis ini belum ingin meninggalkan bangkunya sekalipun bel pulang sekolah telah berbunyi sedari tadi. Gadis ini tampak kacau. Tatanan rambutnya yang dikepang renggang tampak telah berubah. Jika dilihat sekilas mirip dengan rambut anak singa yang baru terbangun dari tidurnya. Tampak mengerikan dengan perpaduan wajah kusam milik Jaekyung yang berlumuran dengan air mata.

Lagi. Hari ini hati Jaekyung terluka lagi. Pria yang dicintainya masih sedingin biasanya. Terkesah acuh atas segala perhatian yang dicurahkan Jaekyung untuknya. Siapa sangka jika seorang Han Jaekyung, gadis populer dengan akreditas sarkasme tertinggi bisa sakit hati hanya karena jatuh cinta pada seorang pria. Pria yang dengan kepribadian yang mampu membuat Jaekyung terpesona. Siapa dia? Hanya seorang Lee Donghae. Salah satu kakak kelasnya yang sangat terkenal di kalangan para wanita.

Jaekyung kembali mengusap kasar air matanya. Merapikan kembali tatanan rambutnya yang tak berbentuk rupa. Dia menghembuskan nafas berat beberapa kali. Tangannya yang bergerak cepat memasukkan buku-bukanya yang masih berserakan di atas meja. Tampak sebuah buku bersampul warna biru di sudut dinding kelas. Dia baru ingat jika buku itu dilemparkannya tanpa sadar. Dengan langkah terseok Jaekyung berjalan menuju dimana letak buku itu berada. Kemudian berjongkok untuk mengambilnya.

“Sial! Apa yang harus kulakukan dengan buku ini? Terlalu banyak deskripsi tentang dia, terlalu banyak imajinasi yang kutorehkan di buku ini.” Jaekyung kembali mengacak-acak rambutnya. Kali ini tak lagi mirip dengan rambut anak singa, tapi seperti rambut induk singa yang sudah tersembur api dari mulut naga.

“Kalau kau mencintainya, kejar dia Jaekyung-ah… jangan menyerah!”  Jaekyung ingat kalimat ini. Eomma-nya selalu memberi semangat padanya. Sering kali Jaekyung merasa putus asa, ingin mengundurkan diri untuk tidak mencintainya lagi. Tapi sekali lagi kalimat Eommanya memberinya semangat yang tak terhingga untuk Jaekyung. “Dia adalah cinta pertamamu. Jangan biarkan cinta pertamamu hanya berkesan pada cinta tak tersampaikan dan hati yang terlukai.”

“Semangat Han Jaekyung. Tetap jadi dirimu sendiri!” Jaekyung tersenyum antusias. Dewi batinnya melonjak optimis. Diapun beranjak meninggalkan kelasnya. Merapatkan kembali jas hujannya dan mulai mengayuh sepeda kesayangannya.

***

 

@Gwanghee High School, Korea Selatan

“Apa ini?!?” Tanyanya sarkatis.

“Hanya bekal,” Ujar Jaekyung gugup. Menatap jari-jarinya yang saling bertautan. Tak pernah Jaekyung menyadari jika harga dirinya selalu jatuh jika di depan pria ini.

“Shirreo!”

“Ne?”
Baca lebih lanjut