Vyejungmin
Cast: Han Jaekyung, Lee Donghae
“Donghae-ah!!!!” ucap Jaekyung saat matanya metapa pandangan didepan matanya.
Kemudian Jaekyung menghela nafaa berat. Tubuhnya ia balikan, meninggalkan tempatnya berdiri tadi.
Tangannya membenarkan letak topinya. Kepalanya menoleh kembali kebelakang melihat Donghae yang masih menari dengan si seksi dancer tersebut.
Dalam hatinya, Jaekyung tidak perduli. Siapa dia? Lagi pula Jaekyung malas mempermasalahkan masalah sepele seperti ini.
Tapi dalam hatinya yang paling terdalam, Jaekyung merasakan kecemburuan melihat Donghae yang seperti itu.
“Hanya sebuah pekerjaan!” Ucapnya pelan. Kemudian pergi meninggalkan lokasi tempat konser tersebut.
***
Donghae menghempaskan ponselnya keatas sofa empuk yang ada di depannya, membuat Kyuhyun yang sedang di kipasi oleh Zhanghyun sedikit tersentak kaget.
“Kau tahu apa masalah orang di depanku?” Tanya Kyuhyun pelan pada Zhanghyun.
“Sepertinya Jaekyung Onnie tidak datang hari ini.” jawab Zhanghyun.
“Tapi tadi Oppa melihat Jaekyung ada untuk melihat konser kami.” Ucap Kyuhyun lagi.
“Hmmm.. Aku tidak tahu dan tidak mengeri dengan hubungan mereka. Mereka cukup rumit. Apalagi Jaekyung sedang ada di jepang. Kau tahu, Jaekyung terlalu maniak. Kau tahu maksudku?” Zhanghyun menganggukan kepalanya, mengerti dengan ucapan Kyuhyun.
“Sepertinya akan ada orang yang akan cemburu dengan hal yang berjenis imajinasi.” balas Zhanghyun dengan mata yang sangat intens memandang Donghae yang sedang menggeram kesal.
***
“Mungkin saja Jaekyung ada di toko yang berhubungan dengan kesukaanya. Kau yang notabennya kekasihnya pasti tahu kesukaanya kan?” ucap Heechul yang ada di hadapan Donghae, “lagi pula Jaekyung bukan anak kecil lagi kan? Dia sudah dewasa, seumuran juga kan dengan Henry?” ucapnya lagi dengan tangan yang dengan lincah memainkan ponselnya.
“Hubungi saja, Hyung.” ucap Kyuhyun sambil memberikan ponselnya lagi yang tadi di lemparkan begitu saja kearah sofa.
“Aku sudah menghubunginya, tapi nomor dia di luar jangkauan, Kyu!!!”
“Kalau begitu, kenapa tidak menuruti apa yang di ucapkan oleh Heechul Hyung saja? Siapa tahu saja adakan?”
***
Donghae membenarkan letak topi yang di pakainnya. Jam sudah menunjukan pukul setengah dua belas malam, dan tempat yang di datangi oleh Donghae masih terlihat ramai.
Dalam hatinya, Donghae berdoa agar ia tidak di ketahui oleh orang-orang disini. Ia tidak bisa memikirkan bagainana nasibnya nanti.
Dengan pelan, tangannya menepuk keningnya. Kena bodoh sekali, ia tidak tahu apa yang di pakai oleh Jaekyung malam ini.
Sial, seharusnya aku menemuinya terlebih dahulu saja tadi itu. Rutuk Dongjae dalam hati.
Donghae merengut kesal, Jaekyung pasti sedang menikmati apa yang menjadi kesukaanya. Apalagi untuk beberapa hari ini Jaekyung menetap di Jepang. Duh, Donghae tidak bisa membayangkan bagaimana nanti ia di duakan oleh beberapa yang mustahil.
Donghae menyerah, tidak bisa menemukan Jaekyung. Mungkin saja Jaekyung sudah ada didalam hotel dan tidur. Yah lebih baik ia juga kembali kedalam kamar hotelnya.
***
Donghae mengerutkan keningnya saat telinganya mendengar suara isakan yang terdengar di luar tengah.
Dengan cepat Donghae berjalan, dan akhirnya ia menemukan Jaekyung yang sedang memandang layar laptopnya dengan sangat fokus.
Lagi-lagi itu yang di lihatnya. Tapi Donghae bersykur bahwa Jaekyung ada dekat di jarak pandangnya.
“Hai.” Sapa Donghae yang tidak di respon oleh Jaekyung.
Donghae berjalan dengan mata yang fokus kearah layar laptop Jaekyung. Otaknya dengan sangat cepat membuatkan sebuah ide, jika tidak ingin di cueki seperti ini, mungkin menghapus semua yang ada di laptop Jaekyung benar-benar akan sangat menyenangkan. Tapi Donghae tidak bisa membayangkan Jaekyung yang pasti akan menyeramkan.
Dengan cepat Donghae menghempaskan tubuhnya di samping Jaekyung, tangannya memeluk pinggang Jaekyung.
“Kau mengacuhkanku lagi hanya karena itu.” ucap Donghae membenamkan wajahnya di lengan Jaekyung.
“Lepaskan.” ucap Jaekyung sambil memaksa Donghae agar melepaskan pelukannya.
“Apa serunya anime ini? Kau mengacuhkanku hampir dua bulan. Lihat cuma hanya ada perang-perangan saja, dan ini hanya untuk anak kecil.” ucap Donghae yang membuat Jaekyung merengut masam.
“Ini sudah tidak bisa di bilang untuk anak kecil lagi Donghae-ah!!! Ini sudah berganti untuk anak-anak yang berumuran 15-sampai selebihnya.”
“Terserah kau saja. Kau kemana saja selama kami semua bernyanyi dan beraksi di panggung?” tanya Donghae pada Jaekyung yang sedang menutup laptopnya.
“Aku malas.” ucpanya cuek.
“Ini pekerjaan, Jaekyung-ah. Aku tidak bisa menolaknya.”
“Yah, aku sudah mendengarnya beberapa kali dari mulutmu. ” Balas Jaekyung sambil beranjak dari duduknya yang membuat Donghae mengikuti Jaekyung.
“Kau mau kemana?” tanya Donghae yang melihat Jaekyung pergi kearah kasurnya.
“Aku tidur, tentu saja. Apa yang di lalukan jika orang yang menuju kearah kasur?”
“Mungkin saja melakukan?” Jaekyung melemparkan komik yang ada di tangannya dan suksek mengenai kepala Donghae.
“Aish!!! Sakit sekali.”
“Itu cocok untukmu!” ucap kesal Jaekyung yang langsung menutup rubuhnya dengan selimut.
Donghae mengikuti Jaekyung yang sudah berbaring, tangannya langsung melingkar di pinggang Jaekyung.
“Itu hanya sebuah skrip yang harus kami lakukan di atas panggung. Kau tahu kan kalau orang yang aku cintai itu hanya kamu. Bukan orang lain. Tenang saja, aku tidak akan beralin ke yang lainnya.” ucap Donghae panjang lebar yang tidak mendapatkab respon dari Jaekyung.
Donghae langsung bangun dari rebahannya, menyingkap selimut yang menutupi seluruh tubuh Jaekyung, dan Donghae tersenyum melihat istrinya yang sudah terlelap itu.
Selama wanita yang sedanh tertidur lelap ini di sampingnya, Donghae tidak akan berpaling kesiapapun. Cintanya hanya untuk Jaekyung.
“Hmmm… Uchiha Itachi, Kaitou Kuraba Aishite ❤ " Dan Donghae hanya bisa meringis mendengar gumaman sang istri yang menggumamkan tokoh anime kesukaanya saat ini.