Naekeoya -4-

https://shilvyebbf.files.wordpress.com/2012/12/ihg.jpg

AUTHOR: VYEJUNGMIN~

 

a/n: ini ff lanjutan Naekeoya!!! Bukan sequel yahhh Cuma ngelanjutin part 3 maren kan banyak yang ga rela ff ini tamat gitu aja. Jadi aku nyoba bikin untuk part empatnya yahhh.. semoga Feelnya dapet yahhh hohohohohoh

 

Music: U-Kiss – A Shared Dream

 

DONGHAE’S POV

 

 

Ku genggam tanganya dengan erat, saat melewati koridor kampus banyak sekali pasang mata yang menatap kami kagum aku tahu kalau kami ini pasangan yang sangat serasi jadi kalian tak usah memandangku dengan pandangan kagum seperti ini bukan?

Ku lirik kearah sampingku, Jaekyung hari ini ia benar-benar sangat cantik. Ia memakai celana jeans berwarna biru kehitaman, T-shirt warna putih pas badan dan kemeja yang tak ia kancing. Benar-benar cantik bukan? Walaupun ia sedari tadi hanya menekuk wajahnya tapi ia tetap saja cantik di mataku.

Hah! Kapan gadis yang ada disampingku ini tak pernah cantik? Sepertinya ia akan selalu cantik dengan penampilan apapun dan dengan wajah yang sedang sebal. Hari ini aku masuk ke kampus setelah kurang lebih dua minggu aku di rawat dirumah sakit. Dua hari yang lalu aku sudah di izinkan untuk pulang dan hari ini aku baru boleh melakukan kegiatan sehari-hariku.

Jaekyung, selama aku sakit ia merawatku dengan sangat telaten. Dia benar-benar seperti istri yang sangat mengabdi pada suaminya bukan? Ah, aku benar-benar ingin segera menikahinya. Tapi sepertinya menikah itu bukan untuk main-main, sepertinya pemikiran untuk menikahinya itu aku tunda saja. Aku harus belajar dan mencari pekerjaan. Yah, walaupun ibuku bisa saja memberikan perusahaanya padaku tapi aku ingin merasakan bagaimana susahnya mencari pekerjaan. Itu patut ku coba.

Aku berhenti melangkah saat Jaekyung berhenti, ku tatap wajahnya kenapa ia berhenti? Ia menatapku dengan tatapan polosnya. Oh, aku tahu, tahu kalau dia sudah mengluarkan jurusnya seperti itu aku tahu pasti ada yang ia inginkan. Kenapa ia harus seperti ini dulu jika menginginkan sesuatu?

Wae?” Tanyaku sedikit ketus. Ia tersenyum yang penuh dengan paksaan. Kalau sudah seperti ini aku malas sekali untuk meladenimya yang seperti itu. Benar-benar menyebalkan sekali gadis ini.

“Aku lapar, Sayang~” Tubuhku tiba-tiba saja meremang saat ia memanggilku dengan sebutan ‘Sayang’ bukan menambah kesan manis atau romantic, melainkan kesan mistis yang keluar dari auranya. Benar-benar sangat menakutkan bukan?

“Yak! Lebih baik kau memanggilku Donghae atau apa saja, jangan memanggilku dengan sebutan Sayang. Itu benar-benar membuatku takut!” Ia menjambak rambutku kasar. Aku mengaduh kesakitan. Selalu saja ia melakukan kekerasan padaku. Ck! Dia memang pantas menjadi seorang laki-laki. Menjadi seorang wanita ia benar-benar tak pantas sekali.

“Ck! Kemarin-kemarin kau ingin aku memanggilmu dengan sebutan ‘Sayang’ tapi sekarang kau malah menolaknya!” Ucapnya ketus. Aku tahu, sangat tahu kalau dia akan marah.

“Lupakan, aku lapar… aku belum sempat sarapan pagi ini!” Ia berjalan mendahuluiku. Dengan langkah yang sangat besar ia menuju kearah kantin. Senang juga bisa menjahili kekasihku yang benar-benar begitu kekanakan seperti itu.

Ku ikuti ia yang berjalan kearah kantin, saat aku ia berjalan banyak sekali pasang mata yang menatap Jaekyung dengan pandangan yang menurutku begitu tak wajar. Ada apa dengan kekasihku? Apa dia mempunyai salah dengan mereka? Aku tak pernah melihat Jaekyung yang mempunyai masalah dengan mereka.

Ia duduk di tempat yang paling pojok. Sebelum aku duduk dengannya, aku membeli makanan terlebih dahulu. kalau ia sudah seperti itu ia benar-benar sangat merepotkan sebenarnya juga. Setelah memasan makanan kesukaannya, aku membawa dua mangkuk jajjangmyun, satu gelas air dingin dan satu gelas jus jeruk. Ini memang kegiatan setiap hari kami.

Setelah meletakan nampan di atas meja aku segera duduk dihadapan Jaekyung. Ia masih tak menatapku, malah ia menatap ponselnya dan tanganya begitu lincah menyentuh layar ponselnya. Ku majukan tubuhku untuk melihat apa yang sedang ia lakukan. Dan aku sedikit tercangang saat ia sedang memainkan Game anak kecil –angry bird– astaga, dia tak tak ingat dengan umurnya? Masih saja memainkan permainan seperti itu.

Ku ambil Sumpit yang ada di samping mangkukku, menyumpit mie yang ada didalam mangkuk tersebut. ku tiup sebentar agar sedikit dingin dan mengarahkan langsung ke mulut Jaekyung. Dia membuka mulutnya, ck! Makan saja harus seperti ini.

“Hei, aku juga ingin makan~” Ucapku saat aku kembali menyuapinya. Kau kira kau bayi yang belum bisa makan sendiri? Dia benar-benar sangat menybalkan sekali.

Tuhan, dosa apa yang kau berikan padaku kenapa bisa aku menyukai seorang gadis seperti didepanku ini? dia yang tak mempunyai perasaan, selalu menyiksaki di setiap waktu, menyuruhku ini dan itu. Aku kira setelah dia menjadi kekasihku, aku sendiri di manja olehnya. Oke dimanja bukan berartikan mesum atau apa. Yang aku maksud seperti pasangan-pasangan lainnya. Tak seperti gadis yang ada didepanku, yang benar-benar arogan.

Ia membuka mulutnya, dan aku kembali menyuapinya. Ia benar-benar bayi raksasa. Ku ambil gelas yang berisikan jus jeruk dan aku langsung menyedotnya sampai setengah gelas. Aku benar-benar haus. Ku ambil lagi sumpit yang ada di samping mangkuk lainnya, menyumpit mie menyuapi diri ku sendiri. Aku juga lapar bukan hanya kau saja Han Jaekyung.

Ku lihat ia meletakan ponselnya didalam tas yang ia letakan di atas meja. Ia mengambil sumpit yang ada ditanganku, menyumpit mie dan langsung mengangat sumpitnya lalu memakan mienya. Kalau sudah begini ia benar-benar seperti anak TK saja,

“Donghae~a!!!” Panggilnya padaku. Ku dongakan kepalaku untuk melihat wajahnya.

Wae?” Tanyaku padanya, ia kembali mengluarkan jurus senyuman polosnya itu padaku. Aku sudah katakana bukan aku sedikit tak suka melihat senyumannya itu. Aku sendiri juga tak tahu kenapa aku tak menyukainya. Aku lebih suka jika ia benar-benar tersenyum dengan ikhlasnya.

“Kalau kau menginginkan sesuatu kau tak usah memamerkan senyummu itu aku tak suka!” Ucapku sambil menyedot kembali minumanku sediri. Kulihat ia sedang memikirkan sesuatu. Aku pikir ia sedang merencanakan kencan kami nanti.

Aish! yang harusnya memikirkan kencan itu aku bukannya Jaekyung. Sudah lama juga aku tak mengajaknya jalan-jalan. Sepertinya ide jalan-jalan lebih bagus untuk kami berdua. Ku pikirkan tempat mana yang bagus untuk kami datangi nanti. Namsan Tower atau yang lainnya? Taman bermain? Sepertinya cukup bagus.

“Donghae~a!!!” Ku dongakan kembali wajahku melihat Jaekyung yang tersenyum berseri-seri itu padaku. Nah, ini yang aku suka dari senyuamnya itu. Senyuman yang benar-benar sangat khas sekali untuknya.

“Hmmm?” Jawabku masih menatapnya. Ia menggaruk tengkuknya yang aku pastikan tak gatal ia pasti gugup karna ia akan mengatakan sesuatu padaku. Aku masih tetap menunggu apa yang ingin ia katakan nantinya.

“Hari minggu kau ada acara tidak?” Aku mengerutkan keningku, merasa aneh dengan sikap Jaekyung. Kenapa dia tiba-tiba menanyakana apakah aku sibuk atau tidak. Karna biasanya ia tak akan menannyaka seperti itu.

Ku gelengkan kepalaku, “Aku tak mempunyai acara apapun minggu nanti. Wae?” Tanyaku balik padanya. Tanganku yang masih memegang sumpit ku letakan diatas mangkuk dan mengambil gelas yang ada didepanku.

Ku lihat ia hanya tersenyum aneh, aku merasa curiga dengan hari minggu nanti. Dia ini benar-benar tak normal kalau sudah senyum seperti ini. aku baru sadar kalau sifat aslinya seperti ini, suka seenaknya saja, kasar dan masih banyak lagi.

Sikapnya dulu saat ia masih mempunyai hubungan dengan SungGyu sangat berbeda sekali dengan yang sekarang. Kalau saat ia masih mempunyai hubungan dengan SungGyu dia benar-benar sangat manja sekali, suka menggelayut di lengan SungGyu. Kadang aku merasa mual jika ia sudah mengglayut manja pada SungGyu.

Dan sekarang sifatnya benar-benar sangat berbeda, dia sudah menjadi milikku ia bersikap layaknya bukan seorang kekasih, melainkan seperti musuhnya. Ia sering sekali menjambak rambutku, memukul sesuka hatinya dan masih banyak lagi kekerasan yang ia lakukan padaku. Tapi aku tetap menerima apa adanya. Karna itu lah sifat aslinya keluar. Aku lebih suka Jaekyung yang kasar dari pada Jaekyung yang manja.

Ku tatap wajahnya yang masih tersenyum itu, memang hari minggu ini ada yang spesial sampai-sampai ia tersenyum seperti itu? Ck! Kenapa tak mengatakan langsung padaku saja? Agar aku tak mati penasaran dengan apa yang sedang ia pikirkan sekarang.

“Je~ memang hari minggu nanti ada acara apa?” Tanyaku akhirnya, ia masih tersenyum. Tangan kanannya mengambil sumpit dan menyumpit mie yang ada didalam mangkuk. Ku topangkan daguku, menatapnya yang sedang menyantap makanannya dengan senyum yang mengembang diwajahnya itu.

“Hmmm~ aku ingin sekali ke Sungai Han! Ku dengar ada pameran disana.. kau mau kan menamaniku?” Aku menatapnya tak percaya, setan yang ada di tubuhnya kemana? pergi meninggalkan Jaekyung? Dia ini benar-benar sangat polos seakli hari ini. ck! Dia seperti bukan Jaekyung.

“Sejak kapan kau meminta ijin? Kau kan biasanya langsung menarikku kesana kemari!” Ujarku, kembali menyantap mie yang masih ada didalam mangkuk, ku lirik sebentar kearah Jaekyung. Ia mengrucutkan bibirnya. Benar-banar sangat menggemaskan sekali dia ini.

Aku masih diam saat Jaekyung menggerutu tak jelas, aku ingin sekali menjahilinya sekarang. Aku sangat suka jika ia sudah marah atau kesal karnaku. Kalau dia sudah marah atau kesal itu membuatnya semakin cantik. Ku letakan sumpitku kesamping mangkuk. Mengambil tissue yang ada di meja kami lalu mengusapkan kebibirku yang sedikit basah akibat makan tadi.

Ku ambil gelas milik Jaekyung lalu meneguknya sebentar. Huh! Dingin, pantas saja Jaekyung menyukai air putih dingin karna memang enak. Ku tatap ia, dan ia sendiri menatapku dengan mata bulatnya itu. Matanya yang benar-benar membuatku tekagum-kagum padanya. Memang matanya itu daya pikat yang benar-benar sangat mempesona untuknya.

Ku rasakan tanganku disentuh oleh seseorang. Ku lihat ternyata Jaekyung yang memegang tanganku, “Ne, aku akan menemanimu. Bukan kah aku selalu enuruti keinginanmu Jaekyung~a?” Ia tersenyum sebentar.

Reflek aku memundurkan wajahku kebelakang saat wajah Jaekyung maju kedepan. Aku kaget dan hanya bisa membulatkan mataku saja saat Jaekyung mengecup bibirku cepat. Ia kembali duduk seperti semula. Astaga! Gadis ini kenapa bisa menjadi agresif seperti ini.

Ku dengar bisik-bisik dari beberapa orang, dan aku hanya bisa menepuk pelan keningku. Kenapa aku bisa lupa kalau aku sedang ada dikantin. Ku lihat seklilingku, banyak sekali pasang mata yang menatap kearah kami. Astaga! Benar-benar sangat memalukan sekali.

Jaekyung sendiri mengacuhkan beberapa pasang mata yang menatap kearah kami. Dia ini memang orang yang tak pernah memperdulikan diseklilingnya. Dia benar-benar sangat berbeda sekali, sifatnya benar-benar berubah sangat drastic. Selama ia menjadi kekasihku ia menjadi tak perdulian, suka mengacuhkan orang.

Tapi saat ia masih bersama dengan SungGyu, ia tak pernah seperti sekarang ini. semenjak ia bersamaku ia baru mengluarkan semua sifat aslinya. Karna ia mengatakan sendiri padaku, saat aku sakit ia menceritakan semua sifatnya padaku. Sedikit tercengang sebenarnya, karna selama aku menyukainya, ia selalu menunjukan sifat manjanya saja. Tak pernah melihatnya seperti sekarang-sekarang.

“Ya! Han Jaekyung~ sudah ku bilang, kau harus mengunting kukumu yang panjang itu!” Ucapku saat melihat kuku jarinya itu panjang. Aku sedikit tak suka melihat kuku jarinya itu panjang. Yah, walau ku akui itu terkesan ia bertambah cantik dengan kuku panjang seperti itu.

“Crewet sekali kau ini, Lee Donghae!” Ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya yang sedari tadi menatap kearah ponselnya.. “Donghae~a.. tugasnya bagaimana?” Tanyanya sambil meletakan ponselnya kearah samping mangkuk.

“Tugas? Sepertinya sudah ku kumpulkan dua hari yang lalu. Wae?” Tanyaku balik.

“Kau ini, aku kan tak masuk waktu dua hari yang lalu, jadi aku menannyakannya padamu. Bodoh sekali kau ini!” Ucapnya sambil mencubit lenganku kecil. Ck! Setiap kali ia mencubitku selalu saja berpotensi biru-biru di lenganku.

“Ya sudah, tak usah mencubit lenganku kan? Kau ini!”

“Ayo masuk kelas, sebentar lagi kan masuk!” Ucapnya sambil berdiri. Aku pun mengikutinya yang berdiri dan berjalan disampingnya.

Saat kami berjalan keluar dari kantin banyak sekali pasang mata yang menatap kearah kami, ah tidak, tidak melainkan menatap kearah Jaekyung. Terutama para perempuan yang sering sekali mengejar-ngejarku. Mereka tak rela kalau Jaekyung menjadi kekasihku? Lagi pula aku yang mengejar Jaekyung bukan Jaekyung yang mengejarku.

Ku genggam tangan Jaekyung, menautkan jari-jari kami. Aku selalu senang jika aku sudah menggenggam tangannya seperti ini. benar-benar sangat hangat dan aku menyukainya. Telapak tangannya begitu pas dengan telapak tanganku ini. ku lihat Jaekyung menundukan kepalanya hanya sebentar karna ia langsung menatap wajakku. Aku tersenyum saat ia menatap mataku, dan ia sendiri membalas senyumanku.

Kami memasuki kelas, saat masuk ada beberapa pasang mata yang menatap kami. Entah semenjak Jaekyung menjadi kekasihku banyak sekali yang selalu membicarakan kami berdua. Entah apa yang mereka bicarakan. Aku dan Jaekyung sendiri tak perduli dengan ucapan mereka. Mereka terlalu mencampuri urusan kami.

Aku aku lupa, Kyuhyun sering sekali memberitahuku kalau gadis-gadis di fakultasnya selalu membicarakan kami berdua. Kyunhyun bilang banyak sekali yang cemburu dan sakit hati saat aku menjadikan Jaekyung kekasihku. Dan banyak yang bilang juga kalau Jaekyung tak pantas bersanding disampingku. Ck! Mereka ini berbicara apa. Kalian tak tahu bagaimana perasaan cintaku pada Jaekyung seperti apa.

Kami berdua duduk di tengah-tengah kelas. Akhir-akhir ini kami sering sekali duduk di tengah-tengah seperti ini. tak seperti biasanya, karna bisanya kami duduk yang paling pojok. Kami juga sebenarnya kurang suka duduk dipaling pojok seperti itu, karna banyak sekali tanggapan kami melakukan perbuatan senonoh.

Dan aku simpulkan kalau mereka benar-benar bodoh. Kalau kami melakukan perbuatan senonoh, kami juga pasti sudah di keluarkan dari dalam kelas. Ck! Bodoh sekali mereka bukan? Dan kami duduk disini karna kami ingin fokus belajar, karna sebentar lagi akan di lakukan ujian. Jadi kami harus fokus terhadap belajar.

“Setelah kelas ini berakhir kau mau kemana?” Tanyaku pada Jaekyung yang sedang mengambil buku pelajaran yang ada didalamnya. Aku masih menunggunya yang belum juga menanggapiku.

“Bagaimana ke toko buku? Aku ingin mencari novel yang bagus disana!” Ucapnya sambil membuka buku yang benar-benar tebal. Woahhhh~ apa dia tadi tak berat membawa tasnya itu? “Aigo~ buku ini benar-benar berat sekali…” Keluhnya. Yah! Baru saja ku ucapkan tadi, aku kira ia tak akan mengeluh tentang buku yang ia bawa.

“Kalau berat kenapa kau membawanya, bodoh?” Aku menoyor kepalanya, ia hanya bisa mendengus kesal. Aku senang sekali jika sudah menoyor kepalanya seperti itu. Karna ia pasti akan kesal, dan jika ia sudah kesal seperti ini, ia benar-benar sangat manis sekali. Aku menyukainya.

“Kau juga bodoh!”

“Aku bodoh? Memang aku melakukan hal bodoh seperti apa?” Tanyaku padanya, sepertinya percakapan kali ini akan mengasikan sekali.

“Kau bodoh! Kenapa kau mau menjadikan gadis bodoh yang ada didepanmu menjadi kekasih? Huh!” Aku hampir saja menyemburkan tawaku, kalau saja dosen tak masuk. Ku tutup mulutku untuk meredam suara kikikan ku. Gadis ini, benar-benar lucu sekali bukan? “Aish! lupakan pembicaraan kita!” Ucapnya sambil mengambil pensil yang ada di tanganku.

***

“Kau mau membeli novel yang mana, Jaekyung~a??” Ucapku yang entah sudah berapa kali. Kami sekarang ada di toko buku. Sudah hampir satu jam kami ada didalam toko buku dan ia tak segera menemukan novel mana yang ingin ia beli.

“Diamlah dulu Lee Donghae! Aku bingung harus beli yang mana. Novel yang ada disini begus-bagus sekali!” Ia masih fokus menatap buku yang ada di tangannya. Aku hanya bisa mendengus kesal melihatnya yang benar-benar fokus pada novel.

Kadang aku sedikit cemburu jika ia sudah membaca satu novel, ia selalu saja mengacuhkanku jika sudah berduaan dengan novel. Tapi di saat ia sedang membaca atau fokus terhadap bacaannya aku selalu saja terpesona dengan wajahnya yang sering mengkerut karna ia terlalu fokus dengan bacaannya. Wajahnya akan semakin cantik jika sudah seperti itu.

“Aku duduk disana. Kalau kau sudah selesai kau tinggal kesana. Arraseo!” Ucapku sambil menunjukan kearah deretan bangku dan meja yang ada ditoko buku ini. ia menganggukan kepalanya, masih tetap fokus pada buku yang sedang ada di tangannya itu. Ku ambil buku yang ada ditangannya itu, ia menatapku dengan tajam.

“Kalau ada orang yang bicara dengarlah terlebih dahulu dan lihat apa yang di tunjuk oleh sang pembicara itu!” Ucapku sedikit kesal ia masih tetap saja mengacuhkanku seperti itu.

“Baiklah Lee Donghae yang sangat-sangat tampan!” Ia mencubit kedua pipiku. Aku kembali tersenyum melihatnya yang seperti itu. Ku usap puncak kepalanya, mengembalikan buku yang ada di tanganku padanya.

***

Ku dongakan kepalaku saat melihat beberapa buku tebal yang ada dihadapanku. Lima, buku yang ada dihadapanku ada lima buku. Ku lihat Jaekyung yang sedang menghembuskan nafasnya. Ia lelah? Lalu kenapa ia memaksa untuk ke toko buku seperti ini.

“Kau lelah?” Tanyaku saat ia duduk di hadapanku. Ia menggelengkan kepalanya pelan. Ia mengembungkan pipinya. Ia benar-benar terlihat lucu sekali jika sudah seperti itu.

Annie! Aku bingung harus membeli yang mana.. apa aku beli semuanya saja? Huahhhh!”

“Kalau begitu kau beli semuanya saja Je~ nanti aku yang bayar semuanya. Kajja!” Ku tarik tangannya sampai ia berdiri. Ku ambil buku yang ada di atas meja tersebut membawanya kearah kasir. Setelah sampai dikasir, ku letakan semua buku yang ku bawa untuk di hitung berapa Jumlah yang harus ku bayar.

Setelah membayarnya ku ambil buku yang sudah ditaruh ditas yang berisikan novel. Kami berdua keluar dari toko novel tersebut. ku lirik jam yang melingkar di pergelangan tanganku, sudah jam enam sore. Kenapa waktu cepat berjalan. Huh!

“Je~ hari ini kau menginap di apartmentku yah!”  Ajakku padanya.

Sejak aku sembuh dari sakitku, dan selesai mengerjakan tugas Jaekyung sudah tak tinggal bersamaku di apartment. Aku merindukan pelukan setiap malamnya dan mala mini aku ingin sekali Jaekyung tidur disampingku. Aku berharap ia menerima ajakanku.

“Ah, ia sudah lama aku tak keapartmentmu. Ya sudah hari ini sampai satu minggu depan aku tinggal di apartemntmu saja!” Ucapnya sambil mengambil tas yang berisikan novel itu ketangannya. Aku tersenyum saat ia menerima ajakanku. Yah, akhirnya malam ini aku bisa mendekap tubuh hangatnya.

“Ah iya, kau mengganti warna rambutmu?” Tanyaku ingat. Saat di kampus tadi aku lupa untuk menannyakannya dan sekarang aku baru mengingatnya sekarang.

“Ne!” Jawabnya singkat.

“Kenapa berwarna kemerahan?” Tanyaku sedikit crewet. Ia menghentikan langkahnya dan aku juga sontak menghentikan langkahku.

Wae? Kau tak suka?” Tanyanya dengan nada sedih. Aku tersenyum padanya, mengelus puncak kepalanya dengan sangat lembut.

“Kau berpenampilan apapun kau itu selalu cantik dimataku. Mau kau memakai baju yang sudah kotor dan jelek pun kau tetap sangat cantik!” Kulihat pipinya bersemu merah. Hahah baru seperti itu saja ia sudah bersemu merah seperti itu.

“Kau ini menggombal saja!” Ucapnya sambil memuku lenganku. Ku genggam pergelangan tangannya, berjalan bersama kearah mobil yang aku parkir di depan toko buku.

Kajja aku lapar sekali!” Ucapku saat kami masuk kedalam mobilku.

“Ne~ aku juga lapar! Kajja kita ke restoran eropa!!!”

Mwo!!!!”

 

 

 

 

 

======TBC====

 

Udh tbc dulu! Uda stuck nih hehehehe BET lagi gara-gara ga ke save! Maaf kalo hasilnya jelek dan banyak TYPO! *BOW

15 thoughts on “Naekeoya -4-

Tinggalkan Balasan ke vievie Batalkan balasan